Selasa, 04 Oktober 2016

ekologi tumbuhan

      LAPORAN HASIL PENGAMATAN
ARACHIS HYPOGAEA L
( Di Ajukan  Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan )


 








Disusun Oleh
   GARADUS LEHA
         13 534 119




UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
BIOLOGI
2016
                                                                                                                       
KATA PENGANTAR
Puji syukur  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi saya  untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Laporan ini merupakan tugas dari mata kuliah’’ EKOLOGI TUMBUHAN ‘’yang mana dengan tugas ini saya sebagai mahasiswa dapat lebih mengetahui tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah serta interaksi/hubungan timbal balik dengan lingkungan sekitarnya.
Tidak lupa saya ucapkan banyak terimah  kasih kepada tim dosen mata kuliah ekologi tumbuhan dan teman-teman yang turut membantu dalam tugas yang di berikan, sehingga pengamatan tersebut bisa bermanfaat bagi masa depan kami.
Dengan harapan pengamtan ini dapat bermanfaat, Lebih dari itu apa bilah ada kekurangan atau kesalahan dalam pembuatan laporan ini maka saya  mengaharapkan kritik dan saran.

Tondano, 14 April 2016









                                      
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar IsI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
      1.3.Tujuan
BAB II HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
         2.1. Alat Dan Bahan
         2.2. Langka kerja
         2.3. Data hasil Pengamatan
BAB III PENUTUP
          3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Setiap tumbuhan membutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya. Pertumbuhan dan hasil tanaman ditentukan selain oleh jenis tanaman juga oleh kondisi lingkungannya. Ketersediaan unsure hara yang berbeda dalam tanah tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan bergantung pada kesuburan tanah baik secara kimia melalui peningkatan kandungan bahan organik tanah dan unsur hara tanah, maupun secara fisik melalui perbaikan struktur tanah dan secara biologi melalui peningkatan aktivitas mikroorganisme tanah. Reaksi beberapa jenis tanaman berbeda satu sama lain terhadap lingkungan.
Pada saat pembelajaran mengenai Ekologi Tumbuhan, terdapat banyak sekali teori yang menjelaskan  mengenai faktor-faktor, mekanisme, maupun macam-macam ekosistem. Namun, teori tersebut belum dapat dipelajari penuh jika kita belum mengetahui bagaimana keadaannya sebenarnya di lingkungan kita. Selain itu, masih banyak mahasiswa yang belum dapat menunjukan bagaimana pengaruh ekologi terhadap hasil pertumbuhan dan hasil tanaman.
Untuk itu, maka dilakukan praktek lapangan sekaligus penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan teori-teori tersebut. Dengan berlandaskan teori-teori tersebut, di dalam praktikum ini, akan diamati perkembangan kacang tanah pada media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pada tanaman kacang tanah(Arachis hypogaea).

1.2. Rumusan Masalah
Bagaiman hubungan/interaksi timbal balik antara kacang tanah/Arachis hypogaea dengan lingkungan sekitanya dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya?

1.3. Tujuan
             Mengetahui perbandingan pertumbuhan dan  perkembangan antara kacang tanah/Arachis Hypogaea pada setiap media tanam(polibek).


BAB II
HASIL PENGAMTAN DAN PEMBAHASAN
Pengamtan di lakukan di rumah(kos-kosan) pada tanggal 18 maret 2016 sampai pada tgl 14 April 2016.
2.1.Alat dan bahan
Alat :                                      
            Meter
            Polibek
            Plakban
            Gelas ukur
            Camera(hp)
            Atm(alat tulis menulis)
            Wadah(ember)
Bahan :
            Bibit(kacang tanah)
            Tanah(gembur, bertekstur ringan)
            Air
2.2.Langkah kerja
            a. Pembuatan Media Tanam(polibek) tgl, 18/03/2016
                1. Sediakan polibek dengan tiga perlakuan, pada setiap polibek di ukur tinggi, lebar,
                    dan diameter serta berikan lebel A,B dan C.
                2. Masukan tanah(gembur) yang telah di sediakan kedalam setiap polibek dengan
                    ketinggian tanah ½ dari permukaan polibek.
                3. dipindahkan ke tempat yang aman dari jangkuan yang berbahaya.
                        Gambar 1.1        
             b. Memilih bibit(seleksi) tgl,18/03/2016

                  Bibit dipilih secara acak/random, di masukan kedalam wadah yang berisi air
                  kemudian biarkan selama beberapa jam, Amati dan memilih(seleksi).
                        Gamabar 1.2   
           
            c. Penanaman tgl,19/03/2016

                1. Pada setiap polibek A,B dan C berikan lubang sedalam 1-2cm.
                2. pada polibek yang diberi lubang, masukan bibit hasil seleksi sebanyak 1-3 biji
        kedalam setiap polibek.

d. Pemeliharaan tgl,19/03/2016
    setelah proses penanaman selesai maka pemeliharaan di lakukan dengan cara,
    menyirami dan menjaga kemudian melakukan pengamatan.

           



           

2.3 Data hasil pengamatan
tabel :
   Hr
         tgl
Pengamatan
Polibek
Kecepatan
berkecambah
Tinggi
tanaman
                              Daun
Panjang
 Lebar
 Jumlah

Ke-1
Tgl, 19
A
-
-
-
-
-
B
-
-
-
-
-
C
-
-
-
-
-
Ke-2
Tgl, 20
A
-
-
-
-
-
B
-
-
-
-
-
C
-
-
-
-
-
Ke-3
Tgl, 21
A
0,2 mm
0,3mm
-
-
-
B
0.1mm
0,2 mm
-
-
-
C
-
-
-
-
-
Ke-4
Tgl, 22

A
0,4-0,6 mm
0,6 mm
-
-
-
B
0,3-0,4 mm
0,5mm
-
-
-
C
-
-
-
-
-
Ke-5
Tgl 23
A
-
1,0 cm
0,5-06 mm
0,3-0,4 mm
1 pasang
B
-
0,9 mm
0,3-0,4mm
0,1-0,2 mm
1 pasang
C
-
-
-
-
-

Ke-6
Tgl,24







A
-
2,5 cm
1,7 cm
1,0, mm
2 pasang
B
-
2,3 cm
1,5 cm
0,9 mm
2 pasang
C
-
-
-
-
-
Ke-7
Tgl,25
A
-
3,0 cm
1,5 cm
1,3  cm
2 pasang
B
-
2,9cm
1,4 cm
1,2 cm
2 pasang
C
-
-
-
-
-
Ke-8
Tgl, 26
A
-
3,8 cm
2,9 cm
1,5-2,0cm
4 pasang
B
-
3,5 cm
2,5 cm
1,2-1,9 cm
3 pasang
C
-
-
-
-
-
Ke-9
Tgl,27
A
-
4,5 cm
2,9 cm
2,5 cm
5 pasang
B
-
4,3 cm
2,9cm
2,3 cm
4 pasang
C
-
-
-
-
-
Ke-10
Tgl-28
A
-
5,6 cm
3,0 cm
2,5 cm
5 pasang
B
-
5,0 cm
3,0 cm
2,5 cm
4 pasang
C
-
-
-
-
-
Ke-11
Tgl 29
A
-
5,8 cm
3,1 cm
2,5-2,6 cm
6 pasang
B
-
5,5 cm
3,0 cm
2,5 cm
5 pasang
C
-
-
-
-
-
Ke-12
Tgl 30
A
-
6,5 cm
3,1 cm
2,5-2,6cm
7 pasang
B
-
6,3 cm
3,0 cm
2,5-2,6cm
6 pasang
Ke-13
Tgl 31
A
-
7-8 cm
2,9-3,5 cm
1,5-2,6 cm
8 pasang
B
-
7,5 cm
2,0-3,5 cm
1,2-2,6 cm
8 pasnag
C
-
-
-
-
-
Ke-14
Tgl 1
A
-
8,5 cm
3,5-4,0 cm
2,6-3,1 cm
9 pasang
B
-
8,0 cm
3,5-3,9 cm
2,5-3,1 cm
9 pasang
C
-
-
-
-
-
Ke-15
Tgl, 2
A
-
9-10 cm
3,5-4 cm
3-3,2 cm
10pasang
B
-
9 cm
3,5-4 cm
3-3,2 cm
10 pasang
C
-
-
-
-
-
Ke-16-27
Tgl,3-14
A
-
1,5-20cm
1,5-4 cm
1,5-3,5 cm
1pasang-17 pasang
B
-
1,5-20 cm
1,5- 4 cm
1,5- 3,5 cm
1pasang-16 pasang
C
-
-
-
-
-



PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil  pengamatan, pada polibek C tidak mengalami pertumbuhan dan  perkembangan karna : ukuran polibeknya kecil sehingga interaksi antara unsur abiotiknya berkurang sehingga bibit mengalami pembusukan menyebabkan parasite(semut) memakan bibit tersebut. Seperti padagambar di bawah ini :
Gambar 1.3  
Sedangakan pada polibek A dan B mengalami pertumbuhan dan perkembangan meskipun A lebih cepat perkecembahannya tetapi perlakuan(air 100 ml) yang di berikan sama.
Gambar 1.4     (B)                                                                   (A)
 


Berdasarkan gambar diatas:
Perbedaan antara pertumbuhan Polibek A dan B, pertumbuhan pada polibek A lebih cepat perkecambahannya di sebabkan polibeknya berukuran lebih besar sehingga interaksi antara unsur biotik dan abiotok berjalan sesuai keadaan homeostatis meyebabkan mikroorganisme(bakteri)  menyebabkan pertumbuhannya lebih cepat.
Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada perambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan bertambahnya protoplasma, yang mencerminkan pertambahan protoplasma. Perkembangan, diartikan pada diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi yang menyangkut spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik (Harjadi,1988).
Secara Fisiologi, Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
 Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut :  Tanaman kacang tanah, merupakan perkecambahan tipe epigeal, yaitu kotiledon terangkat keatas permukaan tanah. Seelah melakukan praktikum, praktikan dapat membuktikan kebenaran teori yang ada, yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembanhag di pengaruhi oleh suhu, kelembapan udara, cahaya matahari, serta hormon.
                  Perbedaan media tanam yang digunakan memberikan pengaruh yang berbeda, terhadap setiap perlakuan yang dipraktikumkan dalam praktikum kali ini. Tanaman membutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya. Pertumbuhan dan hasil tanaman ditentukan oleh jenis tanaman juga oleh kondisi lingkungannya. Perbedaan unsur hara yang berbeda dalam tanah akan memepengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman.











DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2009. Budidaya kacang tanah. http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/525FC5A3-B929-4DD8-8CF1-2C1D26DB1E27/16083/BudidayaKacangTanah1.pdf. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.
Anonymous. 2011. Teknologi budidaya kacang tanah. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/agritek/sltr1103.pdf. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.
Darmawan. 2012. Produksi kacang tanah menurut provinsi. http://www.deptan.go.id/infoeksekutif/tan/tp-atap2010-aram2011/prod%20kacang%20tanah.pdf. Diakses 11 Oktober 2013
Ismantarti. 2009. Membuat aneka olahan kacang tanah. Cybex.deptan.go.id/lokalita/membuat-aneka-olahan-kacang-tanah. Diakses tanggal 17 Oktober 2013.
Kemal. 2011. Kacang tanah. http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/kacang_tanah.pdf. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.




Tidak ada komentar: