LAPORAN HASIL
PENGAMATAN
ARACHIS HYPOGAEA L
(
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Ekologi Tumbuhan )
Disusun Oleh
GARADUS LEHA
13 534 119
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
BIOLOGI
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan kemudahan bagi saya untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya.
Laporan ini merupakan tugas dari mata kuliah’’ EKOLOGI
TUMBUHAN ‘’yang mana dengan tugas ini saya sebagai mahasiswa dapat lebih
mengetahui tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah serta
interaksi/hubungan timbal balik dengan lingkungan sekitarnya.
Tidak lupa saya ucapkan banyak terimah kasih kepada tim dosen mata kuliah ekologi
tumbuhan dan teman-teman yang turut membantu dalam tugas yang di berikan,
sehingga pengamatan tersebut bisa bermanfaat bagi masa depan kami.
Dengan harapan pengamtan ini dapat bermanfaat, Lebih
dari itu apa bilah ada kekurangan atau kesalahan dalam pembuatan laporan ini maka
saya mengaharapkan kritik dan saran.
Tondano, 14 April 2016
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar IsI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
BAB II HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
2.1. Alat Dan Bahan
2.2. Langka kerja
2.3. Data hasil Pengamatan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Setiap tumbuhan membutuhkan kondisi
lingkungan yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya. Pertumbuhan dan hasil
tanaman ditentukan selain oleh jenis tanaman juga oleh kondisi lingkungannya.
Ketersediaan unsure hara yang berbeda dalam tanah tentunya akan mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan
bergantung pada kesuburan tanah baik secara kimia melalui peningkatan kandungan
bahan organik tanah dan unsur hara tanah, maupun secara fisik melalui perbaikan
struktur tanah dan secara biologi melalui peningkatan aktivitas mikroorganisme
tanah. Reaksi beberapa jenis tanaman berbeda satu sama lain terhadap
lingkungan.
Pada saat
pembelajaran mengenai Ekologi Tumbuhan, terdapat banyak sekali teori yang
menjelaskan mengenai faktor-faktor, mekanisme,
maupun macam-macam ekosistem. Namun, teori tersebut belum dapat dipelajari
penuh jika kita belum mengetahui bagaimana keadaannya sebenarnya di lingkungan
kita. Selain itu, masih banyak mahasiswa yang belum dapat menunjukan bagaimana
pengaruh ekologi terhadap hasil pertumbuhan dan hasil tanaman.
Untuk itu, maka
dilakukan praktek lapangan sekaligus penelitian untuk lebih mengetahui dan
membuktikan teori-teori tersebut. Dengan berlandaskan teori-teori tersebut, di
dalam praktikum ini, akan diamati perkembangan kacang tanah pada media tanam
yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pada tanaman kacang tanah(Arachis hypogaea).
1.2. Rumusan Masalah
Bagaiman hubungan/interaksi timbal balik antara kacang
tanah/Arachis hypogaea dengan lingkungan sekitanya dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya?
1.3. Tujuan
Mengetahui perbandingan pertumbuhan dan perkembangan antara kacang tanah/Arachis
Hypogaea pada setiap media tanam(polibek).
BAB II
HASIL PENGAMTAN DAN
PEMBAHASAN
Pengamtan di lakukan di
rumah(kos-kosan) pada tanggal 18 maret 2016 sampai pada tgl 14 April 2016.
2.1.Alat
dan bahan
Alat
:
Meter
Polibek
Plakban
Gelas ukur
Camera(hp)
Atm(alat tulis menulis)
Wadah(ember)
Bahan
:
Bibit(kacang
tanah)
Tanah(gembur, bertekstur ringan)
Air
2.2.Langkah
kerja
a.
Pembuatan Media Tanam(polibek) tgl, 18/03/2016
1. Sediakan
polibek dengan tiga perlakuan, pada setiap polibek di ukur tinggi, lebar,
dan diameter serta berikan
lebel A,B dan C.
2. Masukan
tanah(gembur) yang telah di sediakan kedalam setiap polibek dengan
ketinggian tanah ½ dari
permukaan polibek.
3. dipindahkan
ke tempat yang aman dari jangkuan yang berbahaya.
Gambar 1.1 

b. Memilih
bibit(seleksi) tgl,18/03/2016
Bibit dipilih
secara acak/random, di masukan kedalam wadah yang berisi air
kemudian biarkan selama
beberapa jam, Amati dan memilih(seleksi).
Gamabar
1.2

c. Penanaman tgl,19/03/2016
1. Pada setiap
polibek A,B dan C berikan lubang sedalam 1-2cm.
2. pada polibek
yang diberi lubang, masukan bibit hasil seleksi sebanyak 1-3 biji
kedalam setiap polibek.
d.
Pemeliharaan tgl,19/03/2016
setelah proses penanaman selesai maka
pemeliharaan di lakukan dengan cara,
menyirami dan menjaga kemudian melakukan
pengamatan.
2.3 Data hasil
pengamatan
tabel :
Hr
tgl
|
Pengamatan
Polibek
|
Kecepatan
berkecambah
|
Tinggi
tanaman
|
Daun
|
||
Panjang
|
Lebar
|
Jumlah
|
||||
Ke-1
Tgl, 19
|
A
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
B
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-2
Tgl, 20
|
A
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
B
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-3
Tgl, 21
|
A
|
0,2 mm
|
0,3mm
|
-
|
-
|
-
|
B
|
0.1mm
|
0,2 mm
|
-
|
-
|
-
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-4
Tgl, 22
|
A
|
0,4-0,6 mm
|
0,6 mm
|
-
|
-
|
-
|
B
|
0,3-0,4 mm
|
0,5mm
|
-
|
-
|
-
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-5
Tgl 23
|
A
|
-
|
1,0 cm
|
0,5-06 mm
|
0,3-0,4 mm
|
1 pasang
|
B
|
-
|
0,9 mm
|
0,3-0,4mm
|
0,1-0,2 mm
|
1 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-6
Tgl,24
|
|
|
|
|
|
|
A
|
-
|
2,5 cm
|
1,7 cm
|
1,0, mm
|
2 pasang
|
|
B
|
-
|
2,3 cm
|
1,5 cm
|
0,9 mm
|
2 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-7
Tgl,25
|
A
|
-
|
3,0 cm
|
1,5 cm
|
1,3 cm
|
2 pasang
|
B
|
-
|
2,9cm
|
1,4 cm
|
1,2 cm
|
2 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-8
Tgl, 26
|
A
|
-
|
3,8 cm
|
2,9 cm
|
1,5-2,0cm
|
4 pasang
|
B
|
-
|
3,5 cm
|
2,5 cm
|
1,2-1,9 cm
|
3 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-9
Tgl,27
|
A
|
-
|
4,5 cm
|
2,9 cm
|
2,5 cm
|
5 pasang
|
B
|
-
|
4,3 cm
|
2,9cm
|
2,3 cm
|
4 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-10
Tgl-28
|
A
|
-
|
5,6 cm
|
3,0 cm
|
2,5 cm
|
5 pasang
|
B
|
-
|
5,0 cm
|
3,0 cm
|
2,5 cm
|
4 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-11
Tgl 29
|
A
|
-
|
5,8 cm
|
3,1 cm
|
2,5-2,6 cm
|
6 pasang
|
B
|
-
|
5,5 cm
|
3,0 cm
|
2,5 cm
|
5 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-12
Tgl 30
|
A
|
-
|
6,5 cm
|
3,1 cm
|
2,5-2,6cm
|
7 pasang
|
B
|
-
|
6,3 cm
|
3,0 cm
|
2,5-2,6cm
|
6 pasang
|
|
Ke-13
Tgl 31
|
A
|
-
|
7-8 cm
|
2,9-3,5 cm
|
1,5-2,6 cm
|
8 pasang
|
B
|
-
|
7,5 cm
|
2,0-3,5 cm
|
1,2-2,6 cm
|
8 pasnag
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-14
Tgl 1
|
A
|
-
|
8,5 cm
|
3,5-4,0 cm
|
2,6-3,1 cm
|
9 pasang
|
B
|
-
|
8,0 cm
|
3,5-3,9 cm
|
2,5-3,1 cm
|
9 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-15
Tgl, 2
|
A
|
-
|
9-10 cm
|
3,5-4 cm
|
3-3,2 cm
|
10pasang
|
B
|
-
|
9 cm
|
3,5-4 cm
|
3-3,2 cm
|
10 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Ke-16-27
Tgl,3-14
|
A
|
-
|
1,5-20cm
|
1,5-4 cm
|
1,5-3,5 cm
|
1pasang-17 pasang
|
B
|
-
|
1,5-20 cm
|
1,5- 4 cm
|
1,5- 3,5 cm
|
1pasang-16 pasang
|
|
C
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil pengamatan, pada polibek C tidak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan
karna : ukuran polibeknya kecil sehingga interaksi antara unsur abiotiknya
berkurang sehingga bibit mengalami pembusukan menyebabkan parasite(semut)
memakan bibit tersebut. Seperti padagambar di bawah ini :
Gambar 1.3 

Sedangakan pada
polibek A dan B mengalami pertumbuhan dan perkembangan meskipun A lebih cepat
perkecembahannya tetapi perlakuan(air 100 ml) yang di berikan sama.
Gambar 1.4 (B) (A)


Berdasarkan
gambar diatas:
Perbedaan antara pertumbuhan Polibek A dan B,
pertumbuhan pada polibek A lebih cepat perkecambahannya di sebabkan polibeknya
berukuran lebih besar sehingga interaksi antara unsur biotik dan abiotok
berjalan sesuai keadaan homeostatis meyebabkan mikroorganisme(bakteri) menyebabkan pertumbuhannya lebih cepat.
Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada
perambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan bertambahnya protoplasma,
yang mencerminkan pertambahan protoplasma. Perkembangan, diartikan pada
diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi yang menyangkut
spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan tanaman
ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik
(Harjadi,1988).
Secara Fisiologi, Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang
baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad
selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana
tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang
akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna
tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari
dapat menghambat proses pertumbuhan.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
dan pembahasan dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut : Tanaman kacang tanah, merupakan
perkecambahan tipe epigeal, yaitu kotiledon terangkat keatas permukaan tanah. Seelah
melakukan praktikum, praktikan dapat membuktikan kebenaran teori yang ada, yang
menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembanhag di pengaruhi oleh suhu,
kelembapan udara, cahaya matahari, serta hormon.
Perbedaan media tanam yang digunakan
memberikan pengaruh yang berbeda, terhadap setiap perlakuan yang dipraktikumkan
dalam praktikum kali ini. Tanaman membutuhkan kondisi lingkungan yang
sesuai dengan persyaratan tumbuhnya. Pertumbuhan dan hasil tanaman ditentukan
oleh jenis tanaman juga oleh kondisi lingkungannya. Perbedaan unsur hara yang berbeda dalam tanah
akan memepengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.
2009. Budidaya kacang tanah. http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/525FC5A3-B929-4DD8-8CF1-2C1D26DB1E27/16083/BudidayaKacangTanah1.pdf.
Diakses tanggal 11 Oktober 2013.
Anonymous.
2011. Teknologi budidaya kacang tanah. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/agritek/sltr1103.pdf. Diakses
tanggal 11 Oktober 2013.
Darmawan.
2012. Produksi kacang tanah menurut provinsi. http://www.deptan.go.id/infoeksekutif/tan/tp-atap2010-aram2011/prod%20kacang%20tanah.pdf.
Diakses 11 Oktober 2013
Ismantarti. 2009. Membuat aneka olahan kacang tanah.
Cybex.deptan.go.id/lokalita/membuat-aneka-olahan-kacang-tanah. Diakses tanggal 17 Oktober 2013.
Kemal.
2011. Kacang tanah. http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/kacang_tanah.pdf. Diakses
tanggal 11 Oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar